ACARA PELATIHAN DAN PENDIDIKAN DASAR YANG KE 15
SUASANA PRAKTEK BELAJAR MEMBUAT TANDU DARURAT |
taddabur alam |
biasa hari pertama |
perendaman peserta diklatsar 15 |
Materi pelatihan PMR, antara lain:
Materi pelatihan KSR, antara lain:
+ Kepalangmerahan
+ Kepemimpinan
+ Hukum Perikemanusiaan Internasional (HPI)
+ Pengabdian KSR di masyarakat
+ Pertolongan Pertama
+ Perawatan Keluarga (PK)
+ Pengungsian
+ Penampungan Sementara
+ Dapur Umum
+ Pertolongan Pertama pada Bencana
+ Pengetahuan Dasar Praktis Penanggulangan Kebakaran
+ Transfusi Darah
+ Tracing Mailing Service (TMS)
+ Pendidikan Remaja Sebaya (PRS)
+ Pendidikan Wanita Sebaya (PWS)
- Kepalangmerahan
- Hukum Perikemanusiaan Internasional (HPI)
- Pertolongan Pertama
- Perawatan Keluarga
- Pendidikan Remaja Sebaya (PRS)
- Pengabdian PMR di masyarakat.
Materi pelatihan KSR, antara lain:
+ Kepalangmerahan
+ Kepemimpinan
+ Hukum Perikemanusiaan Internasional (HPI)
+ Pengabdian KSR di masyarakat
+ Pertolongan Pertama
+ Perawatan Keluarga (PK)
+ Pengungsian
+ Penampungan Sementara
+ Dapur Umum
+ Pertolongan Pertama pada Bencana
+ Pengetahuan Dasar Praktis Penanggulangan Kebakaran
+ Transfusi Darah
+ Tracing Mailing Service (TMS)
+ Pendidikan Remaja Sebaya (PRS)
+ Pendidikan Wanita Sebaya (PWS)
MATERI PP
Pertolongan Pertama merupakan sebuah pengetahuan dan keterampilan karena jika kita hanya mengetahui teorinya saja tanpa melakukan latihan atau praktek, maka mental kita tidak terlatih ketika kita benar-benar menghadapi kejadian sebenarnya. Sebaliknya jika kita langsung praktek tanpa membaca teori kemungkinan besar kita akan melakukan pertolongan yang salah pada korban
Dalam kegiatan kepramukaan, khususnya yang dialkuakn di alam terbuka, materi pertolongan pertama penting untuk dikuasai. Karena dalam kegiata tersebut bisa saja terjadi kecelakaan sedangkan tenaga medis, sarana dan prasarana kesehatan sulit untuk dijangkau. Maka satu-satunya pilihan adalah mencoba melakukan pertolongan sementara pada korban kerumah sakit atau dokter terdekat.
MAKSUD, KEGUNAAN DAN TUJUAN PERTOLONGAN PERTAMA Maksud PP adalah untuk memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan ditempat kejadian dengan cepat dan tepat sebelum tenaga medis datang atau sebelum korban dibawa kerumah sakit agar kejadian yang lebih buruk dapat dihindari.
Kegunaan materi ini secara khusus adalah untuk membekali setiap pramuka penegak agar dapat memberikan pertolongan pertama dilapangan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
Tujuannya adalah mencegah maut dan mempertahankan hidup, mencegah penurunan kondisi badan atau cacat.
SIKAP, KEWAJIBAN DAN WILAYAH SEORANG PENOLONGSikap penolong :
- Tidak panik, bertindak cekatan, tenang tidak terpengaruh keluhan korban jangan menganggap enteng luka yang diderita korban.
- Melihat pernapasan korban jika perlu berikan pernapasan buatan.
- Hentikan pendarahan, terutama luka luar yang lebar.
- Perhatikan tanda-tanda shock.
- Janganterburu-buru memindahkan korban, sebelum kita dapat menentukan jenis dan keparahan luka yang dialami korban.
- Perhatikan keadaan sekitar tempat kecelakaan
- Perhatikan keadaan penderita
- Merencanakan dalam hati cara-cara pertolongan yang akan dilakukan
- Jika korban meninggal beritahu polisi atau bawa korban kerumah sakit
Pertolongan pertama pada kecelakaan sifatnya semantara. Artinya kita harus tetap membawa korban ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk pertolongan lebih lanjut dan memastikan korban mendapatkan pertolongan yang dibutuhkan.
TEKNIK DALAM P3K
A. Prioritas dalam P3K
Urutan tindakan secara umum:
1. Cari keterangan penyebab kecelakaan
2. Amankan korban dari tempat berbahaya
3. Perhatikan keadaan umum korban; gangguan pernapasan, pendarahan dan kesadaran.
4. Segera lakukan pertolongan lebih lanjut dengan sarana yang tersedia.
5. Apabila korban sadar, langsung beritahu dan kenalkan.
Selain itu ada juga yang dinamakan prinsip life saving, artinya kita melakukan tindakan untuk menyelamatkan jiwa korban (gawat darurat) terlebih dahulu, baru kemudian setelah stabil disusul tindakan untuk mengatasi masalah kesehatan yang lain. Gawat darurat adalah suatu kondisi dimana korban dalam keadaan terancam jiwanya, dan apabila tidak ditolong pada saat itu juga jiwanya tidak bisa terselamatkan.
B. Pembalutan
Tujuan dari pembalutan adalah untuk mengurangi resiko kerusakan jaringan yang telah ada sehingga mencegah maut, menguangi rasa sakit, dan mencegah cacat serta infeksi.
Kegunaan pembalutan adalah:
1. menutup luka agar tidak terkena cahaya, debu, kotoran, dll.
2. melakukan tekanan
3. mengurangi atau mencegah pembengkakan
4. membatasi pergerakan
5. mengikatkan bidai.
Macam-macam pembalutan:
1. Pembalutan segitiga atau mitela
Pembalut segitiga dibuat dari kain putih yang tidak berkapur (mori), kelihatan tipis, lemas dan kuat. Bisa dibuat sendiri, dengan cara memotong lurus dari salah satu sudut suatu kain bujur sangkar yang panjang masing-masing sisinya 90 cm sehingga diperoleh 2 buah pembalut segitiga.
2. Pembalut Plester
Digunakan untuk merekatkan kain kassa, balutan penarik (patah tulang, sendi paha/ lutut meradang), fiksasi (tulang iga patah yang tidak menembus kulit), Beuton (alat untuk merekatkan kedua belah pinggir luka agar lekas tertutup).
3. Pembalut Pita Gulung.
4. Pembalut Cepat.
Pembalut ini siap pakai terdiri dari lapisan kassa steril, dan pembalut gulung.
Indikasi pembalutan:
Menghentikan pendarahan, melindungi bakteri/kuman pada luka, mengurang rasa nyeri.
Bentuk dan anggota tubuh yang dibalut:
1. Bundar, pada kepala.
2. Bulat panjang tapi lonjong, artinya kecil ke ujung, besar ke pangkal, pada lengan bawah dan betis
3. Bulat panjang hamper sama ujung dengan pangkalnya, pada leher, badan, lengan atas, jari tangan.
4. Tidak karuan bentuknya, pada persendian
C. Pembidaian
Bidai adalah alat yang dipakai untuk mempertahankan kedudukan (fiksasi) tulang yang patah. Tujuannya, menghindari gerakan yang berlebihan pada tulang yang patah. Syarat pemasangan bidai:
1. Bidai harus melebihi dua persendian yang patah
2. Bidai harus terbuat dari bahan yang kuat, kaku dan pipih.
3. Bidai dibungkus agar empuk.
4. Ikatan tidak boleh terlalu kencang karena merusak jaringan tubuh tapi jangan kelonggaran.
Alat-alat bidai:
1. Papan, bamboo, dahan
2. Anggota badan sendiri
3. Karton, majalah, kain
4. Bantal, guling, selimut
D. Pernafasan buatan
Sering disebut bantuan hidup dasar (BHD) atau resusitasi jantung paru (RJP) intinya adalah melakukan oksigenasi darurat. Dilakukan pada kecelakaan:
1. Tersedak,
2. Tenggelam
3. Sengatan Listrik,
4. Penderita tak sadar,
5. Menghirup gas dan atau kurang oksigen,
6. serangan jantung usia muda, henti jantung primer tejadi.
Fase RJP:
A = Airway control (pengeuasaan jalan napas),
B = Breathing support (ventilasi buatan dan oksigenasi paru darurat)
C = Circulation (pengenalan ada tidaknya denyut nadi)
Untuk teknik RJP dapat dilihat pada lampiran gambar.
E. Evakuasi dan Transportasi
Evakuasi adalah kegiatan memindahkan korban dari lokasi kecelakaan ke tempat lain yang lebih aman dengan cara-cara yang sederhana di lakukan di daerah-daerah yang sulit dijangkau dimulai setelah keadaan darurat. Penolong harus melakukan evakuasi dan perawatan darurat selama perjalanan.
Cara pengangkutan korban:
1. Pengangkutan tanpa menggunakan alat atau manual
Pada umumnya digunakan untuk memindahkan jarak pendek dan korban cedera ringan, dianjurkan pengangkatan korban maksimal 4 orang
2. Pengangkutan dengan alat (tandu)
Rangkaian pemindahan korban:
1. Persiapan,
2. Pengangkatan korban ke atas tandu,
3. Pemberian selimut pada korban
4. Tata letak korban pada tandu disesuaikan dengan luka atau cedera.
Prinsip pengangkatan korban dengan tandu:
1. Pengangkatan korban,
Harus secara efektif dan efisien dengan dua langkah pokok; gunakan alat tubuh (paha, bahu, panggul), dan beban serapat mungkin dengan tubuh korban.
2. Sikap mengangkat.
Usahakan dalam posisi rapi dan seimbang untuk menghindari cedera.
3. Posisi siap angkat dan jalan.
Biasanya posisi kaki korban berada di depan dan kepala lebih tingi dari kaki, kecuali;
-menaik, bila tungkai tidak cedera,
-menurun, bila tungkai luka atau hipotermia,
-mengangkut ke samping,
-memasukan ke ambulan kecuali dalam keadaan tertentu
-kaki lebih tinggi dalam keadaan shock.
TRANSPORTASI
Merupakan kegiatan pemindahan korban dari tempat darurat ke tempat yang fasilitas perawatannya lebih baik, seperti rumah sakit. Biasanya dilakukan bagi pasien/ korban cedera cukup parah sehingga harus dirujuk ke dokter.
Tata cara pemindahan korban:
a. Dasar melakukan pemindahan korban; aman, stabil, cepat, pengawasan korban, pelihara udara agar tetap segar.
b. Syarat pemindahan korban:
1. korban tentang keadaan umumnya cukup baik
2. tidak ada gangguan pernapasan
3. pendarahan sudah di atasi
4. luka sudah dibalut
5. patah tulang sudah dibidai
Sepanjang pelaksanaan pemindahan korban perlu dilakukan pemantauan dari korban tentang:
- Keadaan umum korban
- Sistem persyarafan (kesadaran)
- Sistem peredaran darah (denyut nadi dan tekanan darah)
- Sistem pernapasan
- Bagian yang mengalami cedera.
F. BEBERAPA KECELAKAAN DAN PERTOLONGANNYA
1. Pingsan
Yaitu korban tidak sadarkan diri tetapi nafasnya ada.
Macam-macam pingsan:
a. Pingsan karena sengatan matahari
Gejalanya: penghentian keringat yang tiba-tiba, korban lemah, sakit kepala, tidak dapat berjalan tegak, suhu tubuh 40-41ºC, pernapasan cepat dan tidak teratur.
Pertolongan: baringkan ditempat teduh dan banyak angin, komperes seluruh tubuh dengan air dingin, usahakan agar tidak mengigil dengan memijat kaki dan tangan, bila keadaan tidak membaik bawa kerumah sakit.
b. Pingsan karena kelelahan/ kelaparan
Gejalanya: Kedinginan dan berkeringat, lemah, pandangan berkunang-kunang, kesadaran menurun.
Pertolongan: baringkan ditempat datar, letakkan kepala lebih rendah dari kaki,buka baju bagian atas, dan kendurkan pakaian yang menekan. Bila muntah miringkan kepala, beri bau-bauan yang merangsang, setelah sadar beri minuman air gula.
2. Shock
Yaitu: peredaran darah terganggu karena kekurangan cairan sehingga mengakibatkan terganggunya alat tubuh.
Gejalanya: kesadaran menurun, denyut nadi cepat >140/menit dan semakin lama melambat bahkan hilang, penderita mual, kbadan dingin, lembab&pucat,napas tidak teratur, pandangan kosong,tidak bercahaya, pupil melebar.
Pertolongan: Baringkan kepala lebih rendah dari kaki kecuali gegar otak, tarik lidah penderita keluar, bersihkan hidung dan mulut dari sumbatan, selimuti, hentikan pendarahan bila ada patah tulang pasang bidai, bawa keRS
3. Keseleo
Keadaan dimana persendian keluar dari sendinya, lalu kembali lagi.
Pertolongan: Istirahatkan korban dengan letak keseleo ditnggikan
Boleh dikomperes air hangat dan urut hati-hati
Bila lutut dipasang kness dekker, lakukan pembalutan agar keras pada bagian lain
Bawa ke RS untuk memastikan apakah ada retak atau patah tulang
4. Patah tulang
Menurut kontaminasinya:
patah tulang tertutup: ujung tulang tak berada di luar
Tanda-tanda: Gerakan tak normal, tambahan adanya bengkak, sakit bila digerak.
Pertolongan: usahakan tulang yang patah tidak bergerak dengan memasang bidai dan bawa keRS.
Patah tulang terbuka: ujung tulang berada di luar.
Tanda-tanda: Tulang mencuat keluar, menjadi kotor, pendarahan sulit dihentikan.
Pertolongan: Mencuci luka dengan air bersih, tulang yang keluar dimasukan, tutup dengan kassa steril, gunakan anti septic, pasang perban elastic dan setelah selesai pasang bidai dan langsung transportasi.
Jenis patah tulang terbuka:
Patah tulang belakang
Sulit ditentukan bila keliru akan fatal
Pertolongan: bila korban jatuh atau jatuh terduduk yang keras dan mengeluh sakit di punggung dan nyeri jika ditekan maka korban tidak boleh duduk, punggung harus tetap datar dan di transportasi dalam keadaan telentang dan di bidai.
Patah tulang panggul
Sulit menentukannya
Pertolongan: bila korban jatuh terduduk atau miring dan mengeluh nyeri dan sakit untuk duduk, maka langsung saja di transportasi dalam keadaan berbaring.
Patah tulang rusuk
Tanda-tanda: ada trauma, untuk bernapas dalam sakit, nyeri tekan napas tertahan.
Pertolongan: hati-hati jangan sampai mengangkat dengan menekan daerah dada karena bisa jadi patahan tulang rusuk menembus paru-paru ynag akan berakibat fatal. Dapat dibantu dengan pemasangan plester lebar dari punggung, memutar ke dada, secara perlahan langsung transportasi ke RS, korban dalam keadaan duduk atau berbaring asal bagian yang patah tidak tertekan.
Patah tulang kecil-kecil
Pertolongan: untuk meta karpal dan jari-jari tangan, korban menggenggam bola karsa kemudian dibalut dengan elastic perban. Tetapi untuk metatarsalia dan jari-jari kaki cukup langsung dipasang perban elastic.
5. Penyakit Penggunungan (Mountain Sickness)
Terjadi pada ketinggian 2000 mdpl reaksinya tergantung pada daya tahan tubuh orang yang bersangkutan:
Penyakit kegunungan yang akut.
Gejala: penderita measa pusing, sakit kepala, lelah, mengantuk, kedinginan, mual, dan muntah-muntah, pucat, sesak, gelisah, susah konsentrasi, susah tidur. Hal ini karena oksigen daam tubuh berkurang.
Pertolongan: Istirahatkan selama 24 s.d. 48 jam, bila tidak ada perubahan turunkan ke tempat yang lebih rendah.
Penyakit pegunungan akut disertai kelainan paru-paru.
Terjadi pada ketinggian diatas 3000 mdpl, Gejala: munculnya 36 jam setelah tiba di tempat tersebut.
Tanda-tanda: batuk kering, bahkan batuk berdarah, seesak napas, dada terasa teretekan denyut nadi makin cepat, penderita pucat, membiru kemudian pingsan.
Pertolongan: baringkan dengan kepala lebih rendah dari bagian tubuh lainnya, berikan pernapasan buatan bila perlu, turunkan penderita ke tempat yang lebih rendah, bawa ke RS.
6. Luka bakar.
Luka disebabkan karena api, benda-benda panas, air panas, liran listrik, dan bahan kimia.
Derajat Luka Bakar:
Derajat I hanya mengenai permukaan (epidermis), berupa warna kemerahan pada kulit, ada rasa nyeri, biasanya sembuh spontan dalam waktu 7-10 hari.
Derajat II mengenai lapisan dermis, terjadi gelembung berisi cairan, terasa nyeri, dengan peralatan baik sembuh dalam waktu 10-14 hari.
Derajat IIB mengenai dermis bagian dalam, gelembung-gelembung biasanya pecah, warna pucat, rasa nyeri, embuh lma dan menimbulkan bekas.
Derajat III seluruh lapisan kulit rusak, sembuh lama dan menimbulkan cacat yang hebat.
Luka bakar harus melihat pada derajat kedalaman, permukaan, dan luas luka bakar tersebut. Bahaya luka bakar luas adalah kondisi dehidrasi yang mengancam jiwa penderita.
Pertolongan: Pertama, kita harus membebaskan tubuh penderita dari bahan penyebab. Daerah yang terbakar cukup cukup di rendam/ di siram dengan air dingin (jangan air es) karena akan menambah sakit. Luka bakar yang luas perlu segera mendapatkan tambahan cairan untuk mencegah dehidrasi, jika wilayah terbakar > 10% penderita harus dirawat di RS.
7. Tenggelam.
Pertolongan beri pernapasan buatan, raba denyut nadi leher, bila tidak teraba lakukan pijatan jantung dengan cara menekan atau memukul dada korban denga telapak tangan, melakukan sampai korban sadar, kosongkan air dalam perut dengan memiringkan kepala korban sedikit lebih rendah dari perut, kemudian letakan ke atas belakang hingga air keluar dari mulut.
8. Benda Asing yang Masuk Kedalam Tubuh
a. Benda asing dihidung, misalnya pacet.
Caranya: Letakkan segelas air dingin didepan rongga agar pacet keluar atau meneteskan air tembakau kehidung
Setelah pacet melepaskan gigitannya, tarik dengan pinset
b. Benda asing ditelinga, misalnya serangga.
Caranya: teteskan beberapa tetes minyak tanah
Beri air hangat
9. Gigitan Binatang
Binatang jika mengigit akan menimbulkan 3 masalah yaitu:
Perlukaan
Mencuci luka sampai bersih dengan air (steril).
Menghilangkan adanya benda asing
Membuang jaringan yang mati
Memberikan anti septic
Menjahit luka
Infeksi
Cara mengatasi berikan anti serum
Keracunan,cara mengatasi:
Tenangkan penderita agar tidak cepat menjalar,
Baringkan penderita dengan posisi yang lebih rendah dari jantung
Memberikan ikatan yang kuat di atas dan bawah tempat yang digigit
Cuci sampai bersih
Istirahatkan tempat yang digigit
Menghindari manipulasi (pijit-pijit)
Kirim ke RS
Contohnya:
Digigit ular
racun ini bersifat merusak sel setelah 4 jam, racun akan menjalar keseluruh tubuh.
Pertolongan :
Pada Perlukaan
Memberikan tekanan pada sumber pendarahan
Mencuci luka sampai bersih dengan air steril
Menghilangkan benda asing pada luka
Membuang jaringan yang sudah mati
Memberikan antiseptic
Menjahit luka
Menutup luka dengan kasa steril
Bahaya infeksi
Sama dengan perlukaan
Berikan suntikan ATS
Pada keracunan
Baringkan penderita dengan posisi lebih rendah dari jantung
Usahakan penderita tetap tenang, agar tidak cepat menjalar
Memberi ikatan yang kuat atas dan bawah dari tempat yang digigit dengan 10cm, kendorkan setiap ¼ jam sekali selama ½ menit
Mengistirahatkan bagian yang digigit
Hindari manipulasi dengan pijit-pijit
Bawa kerumah sakit
Digigit pacet
Ludah lintah atau pacet mengandung zat anti pembekuan darah, sehingga darah mengalir terus-menerus melalui beku luka yang menyebabkan gatal-gatal dan terjadi pembengkakan.
Pertolongan: Lepaskan pacet dengan membawa/meneteskan air tembakau ketubuh lintah, kemudian gosok bekas gigitan dengan salep anti gatal.
Digigit serangga
Dapat menimbulkan pembengkakan, merah dan rasa sakit
Pertolongan: Sengatan serangga diambil
Bekas gigitan digosok dengan salep anti gatal (reason)
Beri obat penahan sakit (aspirin,antalgin,dsb)
10. Keracunan makanan.
Pertolongan: usahakan penderita muntah dengan memekan langit-langit tenggorokan dengan jari melalui mulut.
Setelah muntah beri norit / arang ditumbuk halus
Bila perlu diberikan napas buatan.
G. PENGENALAN OBAT-OBATAN
OBAT LUAR 1. Rivanol 2. Plester 3. Betadine 4. Minyak kayu putih 5. Alkohol 6. Tetes mata 7. Bioplasenton 8. Counterpain 9. Kapas 10. Pembalut 11. Oxycan | OBAT DALAM1. CTM 2. Paracetamol/Antalgin 3. Norit & Susu 4. Promag 5. Napacin 6. Enterostop 7. Feminax |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar